Jin makhluk Allah swt yang diciptakan dari api dan yang bersifat gaib. Jin menurut bahasa berasal dari lafatz ijtinan yang berarti istitar sembunyi dari lafazh jannatul lail ajanahuu yaitu jika malam menutupinya. Mereka sembunyi dan tidak terlihat oleh mata manusia maka disebut jin, mereka bisa melihat manusia tetapi mereka tidak bisa dilihat oleh manusia sebagaimana firman Allah Swt "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka."QS. Al A'raaf 27 Jin menurut istilah adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil-dalil dari Al Qur'an dan hadits yang menunjukan bahwa jin diciptakan dari api. Allah Swt berfirman "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas." QS. Al Hijr 27 Jin memiliki roh dan jasad. Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun." Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Jin dengan manusia juga hampir sama tabiatnya, artinya ada yang jahat dan ada yang baik bahkan ada juga yang usil yang selalu menggangu manusia. Sehingga manusia takut melihat jin apabila menggangu melalui penampakan wujud atau mengeluarkan suara tanpa ada yang nampak. Lalu bagaiman cara kita untuk mengusir makhluk halus tersebut? Inilah penjelasan imam Al-Ghazali. Imam Ghazali menerangkan dalam kitabnya, Khawasul Qur’an bahwa Ibnu Kutaibah meriwayatkan suatu peristiwa yang terjadi dinegeri Basrah, yaitu salah seorang pedagang kurma bernama Ka’ab telah pergi kenegeri Basrah membawa barang dagangnya, untuk dijual dipasar Basrah. Setelah Ka’ab sampai disana, ia mencari tempat penginapan, tetapi semuanya telah penuh diisi oleh pedagang-pedagang yang telah datang terlebih dahulu. Kemudian Ka’ab melihat sebuah rumah kosong, didindingnya terdapat banyak sarang laba-laba. Kelihatannya rumah itu telah lama tidak didami orang. Ka’ab datang kepada yang mempunyai rumah, ia ingin menyewa tempat itu selama kurang lebih satu minggu. Kata yang mempunyai rumah, "Rumah itu aneh sekali, selalu menjadi buah masyarakat ramai. Menurut kata-kata orang rumah itu ditempati oleh jin ifrit. Banyak orang yang menempatinya binasa karenanya." Ka’ab berkata, "Meskipun demikian, karena tempat lain tidak ada, saya bersedia tinggal ditempat itu, asal saja yang mempunyai mengizinkan." “Baiklah” kata yang mempunyai rumah. “Saya tidak keberatan dan saya tidak memungut sewa apa-apa.” Ka’ab tinggal dirumah itu mulai sore hari tidak merasa takut, tetapi setelah tengah malam Ka’ab menampak bayangan hitam dengan dua buah mata bernyala-nyala seperti api, mendekati Ka’ab, maka segera Ka’ab maka segera bangun dan membaca “Allaahu laa ilaa ha illaa huwal hayyul qayyuum” Tetapi bayangan hitam itu selalu mengikuti apa yang dibaca oleh Ka’ab sehingga hampir pada akhir ayat. Tetapi setelah Ka’ab membaca akhir ayat yang berbunyi, “Walaa ya udlu hifdluhumaa wa huwal 'aliyyul adhiim” tidak terdengar lagi suara yang mengikutinya. Ka’ab heran dan diulanginya lagi “Walaa ya uudluhuu hifdluhumaa wahuwal aliyyil adhim” Tetapi tidak terdengar lagi suara yang mengikutinya, maka dibacanyalah berulang kali dan bayang hitam itu pun lenyaplah dari pandangan Ka’ab dan tercium, suatu bau seperti ada sesuatu ada yang terbakar. Kemudian Ka’ab tidur ditempat itu dengan tidak mendapatkan gangguan apa-apa. Dipagi hari Ka’ab melihat disalah satu sudut rumah itu bekas-bekas seperti ada sesuatu yang telah terbakar dan tampak ada bau Disaat itu Ka’ab mendengar suatu suara berkata hai Ka’ab, "Engkau telah membakar jin ifrit yang ganas.” Ka’ab heran dan berkata “Dengan apa aku membakarnya ?” jawab suara itu “Dengan firman Allah, Walaa ya uuduhuu khifdluhumaa wahuwal aliyyul adhiim." Siapa yang membaca ayat kursyi dengan dawan setiap kali selesai sembahyang fardlu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah dan kepasar, setiap kali masuk ketempat tidur dan pergi musfir, insya allah ia akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan dan binatang-binatang yang memudaratkan. Hartanya, rumahnya dari kecurian, kekaraman dan kebakaran. Didapatnya keselamatan dan kesehatan jasmani dengan izin Allah yang hidup dan berdiri sendiri. Demikianlah yang terdapat dalam keterangan pada kitab khawasul Qur’an, karya Imam Ghazali. Inilah bacaan ayat kursi selengkapnya اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
IsinyaDi bagi dalam 7 kategori diantaranya : 1. kitab Aurod dan Hizib dari berbagai tareqat. 2. kitab karangan para wali dan para ulama. 3. kitab kumpulan amalan doa, dzikir, wirid dan shalawat. 4. kitab ilmu Hikmah, ilmu khadam, ilmu aufak, ilmu huruf dan ilmu gaib. 5. kitab ilmu perbintangan atau falakiyah.
126 AM Judul Khasiat Rahasia Ayat-Ayat al-Qur’an Penterjemah As’ad Syamsul Arifin Judul Asli Khowashul Qur’an Adz-Dzahab al-Ibriz fi Asrari Khowash Kitabillah al-Aziz Jumlah hlm 130 Penerbit Hikmah Semesta Publisher Harga belum ongkir Minat silahkan inbox FB Kang As'ad atau hubungi lewat WA 081227908738 as’ad **Khusus santri atau alumni krapyak komplek apapun, ada harga khusus yang istimewa, silahkan japri atau Inbox biar mesraa D Selain tafsir al-Jailani yang berhasil ditemukan oleh syaikh Dr. Muhammad Fadhil di vatikan, masih banyak lagi karya-karya ulama Islam yang masih tersimpan di sana dan barangkali belum pernah diterbitkan. Di dalam buku al-Makhthutthat al-Arabiyyah fi al-Fatikan yang ditulis oleh Sayyid Shadiq al-Husaini, beliau menyebutkan ada ribuan karya ulama Islam yang tersimpan dengan rapi di perpustakaan Vatikan. Salah satunya adalah karya Hujjatul Islam al-Imam Abu Hamid al-Ghazali rahimahullah yang dikenal dengan judul Khowashul Qur’an. Judul lengkap kitab ini adalah “Adz-Dzahab al-Ibriz fi Asrari Khowash Kitabillah al-Aziz.” Kitab Khowashul Qur’an ini ditemukan di perpustakan Vatikan dalam keadaan cukup baik dan lengkap. Terdiri dari kurang lebih 41 hlm dan tertulis dengan khat Naskhi yang cukup jelas. Saat ini telah di tahqiq oleh seorang sarjana dari Negara Mesir yang bernama syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi. bagi yang minat pdf kitab ini, bisa di unduh pada link di bawah. Kitab ini membahas tentang khasiat-khasiat dari berbagai ayat al-Qur’an yang khasiat tersebut merupakan hasil praktek langsung oleh para ulama-ulama terdahulu mujarobat. Di antaranya adalah riwayat yang disandarkan kepada imam Malik bin Anas rahimahullah, tentang cara beliau menghadapi khalifah Harun ar-Rasyid yang sangat murka kepadanya. Saat beliau berhadapan dengan Harun ar-Rasyid, di jari-jari beliau telah tertulis ayat Kaf Ha’ Ya’ Ain Shod di jari-jari beliau sebelah kanan, dan ayat Kha Miim Aiin Siin Qaaf, pada jari-jari beliau sebelah kiri. Berkah ayat-ayat tersebut, Harun ar-Rasyid yang sebelumnya datang ke Madinah dengan sangat murka, berubah menjadi sangat lembut sekali kepada Imam Malik rahimahullah. Alhamdulillah, kini kitab ini telah rampung diterjemahkan…bagi teman-teman yang berminat memiliki terjemah kitab ini bisa menghubungi lewat inbox atau japri lewat WA di bawah ini.
dari kitab Khawasul Qur'an) nah teman teman,itu adalah sebagian nikmat dari Allah,maka Bersyukurlah padaNya,dan jangan pernah berpaling dari Allah apalagi menyekutukaNya dengan apapun.Naudzubillah. Posted by Unknown at 8:57 AM. Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest.
Ayat Kursi Makna Dan Keistimewaan…Ayat ini diturunkan selepas hijrah Nabi Muhammad SAW, dengan diiringi oleh beribu-ribu malaikat karena kebesaran dan kemuliaannya. Syaitan dan iblis juga telah menjadi gempar kerana adanya satu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan mereka. Maka Rasulullah SAW dengan segera memerintahkan Zaid bin Tsabit penulis Al-Quran agar menulis serta menyebarkannya. Ayat ini disebut Ayat Kursi’ kerana di dalamnya terdapat perkataan KURSI’, bermaksud Tempat Duduk Yang Megah Lagi Yang Mempunyai Martabat’. Iaitu syiar atas kebesaran Tuhan yang meliputi 7 lapis langit dan 7 lapis bumi. Disini disediakan Ayat Kursi Makna Dan Keistimewaan yang boleh diamalkan dalam kehidupan seharian…. semoga bermanafaat… Bacaan Ayat Kursi Allahu Laa Ilaaha Illa Huwal Hayyul Qayyumu. Laa Ta’khudzuhuu Sinatuw Wa Laa Nauum. Lahuu Maa Fissamaawaati Wa Maa Fil Ardh. Man Dzal Ladzii Yasfa’u Indahuu Illaa Bi Idznihi. Ya’lamu Maa Baina Aidiihim Wa Maa Khalfahum. Wa Laa Yuhi Thuuna Bi Syai-In Min Ilmihii Illaa Bi Maasyaa-A. Wasi’a Kursiyyuhussamaawaati Wal Ardha. Wa Laa Ya-Udhuu Hifzhuhumaa Wahuwal Aliyyul Azhiim. ” Maksudnya “Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan sekalian makhlukNya. Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat pertolongan di sisiNya melainkan dengan mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari kandungan ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki memberitahu kepadanya. “ Keistimewaan Ayat Kursi 1. Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana Dia memelihara Nabi Muhammad SAW. 2. Sesiapa berwudhuk lalu membaca ayat Al-Kursi sekali, nescaya Allah akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, seraya berdoa untuk sipembaca sehinggalah ke hari Qiamat. 3. Sesiapa membaca Al-Kursi sebelum keluar rumah, maka Allah mengutuskan 70 000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan untuknya. 4. Keterangan dari kitab “Asraarul Mufidah” sesiapa mengamalkan membaca ayat kursi setiap hari sebanyak 18 kali; Insya Allah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjat dan martabatnya, diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana. 5. Terselamat dari terkena sihir; seperti ubat pengasih mengasih seseorang tanpa kehendak hatinya, penganiayaan santau , penipuan dan sebagainya kerana semua ini ada bersangkutan dengan jin dan syaitan. 6. Sesiapa membacanya ketika dalam kesempitan nescaya Allah azza wa jalla akan memberikan pertolongan kepadanya dan jika seseorang itu miskin akan menjadi kaya. 7. Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran didepan matanya. 8. “Sesiapa dikalangan umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat, kemudian berwuduk dan solat sunat dua rakaat, Allah memelihara daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar.” 9. Sesiapa membacanya nescaya Allah mengutuskan malaikat untuk menulis kebaikannya dan menghapuskan keburukannya dari detik itu sampai esok hari 10. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, InsyaAllah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. 11. Sesiapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya; Allah SWT. mewakilkan dua Malaikat memeliharanya dan menjaga selama tidurnya hingga subuh. Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga ke Subuh, dan mengurniakan kota nur menurut bilangan rambut dibadannya. Terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman. Allah mengurniakan keselamatan kepadanya dan jiran- jirannya. Jika sipembacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid 12. Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi al-Quran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. dari kitab Khawasul Qur’an. 13. Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan; Mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah. Allah akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya. WAKTU YANG AFDALUTAMA MEMBACA AYAT KURSI Tiga waktu Afdalutama yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah agar membaca ayat kursi. 1. Ketika pagi dan petang Mereka yang senantiasa mengamalkan ayat kursi pada pagi dan petang akan mendapat perlindungan oleh Allah Subahanhu wa ta’ala dari sebarang gangguan. Dari sahabat Ubay bin Ka’ab, Rasullulah Bersabda, “Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi oleh Allah dari berbagai macam gangguan hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” HR. Al Hakim. 2. Sebelum tidur Mendapat lindungan dari gangguan dari jin dan setan ketika sedang tidur. Barangsiapa yang membaca ayat kursi sebelum tidur, maka Allah akan menjaganya. Sebagaimana keterangan hadis Nabi dalam Kitab Fadha’il Qur’an إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ Maksudnya “Apabila kamu naik tempat tidurmu, bacalah ayat kursi. Selamanya kamu akan disertai penjaga dari Allah dan setan tidak akan mendekat kepadamu” HR Bukhari. Penjagaan Allah adalah sebaik-baik penjagaan. Jin dan Setan pun tidak akan dapat mendekat untuk mengganggu ketenangan tidur kita. 3. Setelah sholat lima waktu Mereka yang merutinkan membaca ayat kursi setelah sholat lima waktu juga akan diberi kemudahan ketika masuk surga kelak. Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” HR. an-Nasai. HIMPUNAN DOA HARIAN PILIHAN Doa Ketika Mimipi Baik Dan Buruk Doa Dan Sunnah Ketika Hujan Doa Kepada Ibu Bapa Dalam Al-Quran Doa Meminta Kesembuhan Penyakit Doa Ketika Dan Selepas Azan Doa Ketika Ditimpa Musibah Doa Agar Hati Tenang Doa Ditemukan Barang Yang Hilang Doa Ringkas Selepas Solat Doa Penerang Hati Doa Sebelum Dan Selepas Membaca Al-Quran Doa Hendak Tidur Dan Doa Bangun Tidur Doa Sebelum Dan Selepas Makan Doa Dipermudahkan Segala Urusan Doa Masuk Dan Keluar Masjid Doa Sebelum Dan Selepas Bangun Tidur Amalan Dan Doa Sebelum Peperiksaan Doa Naik Kenderaan Doa Sebelum, Sedang Dan Selepas Belajar Doa Masuk Dan Keluar Rumah Doa Menuntut Ilmu Pengetahuan Doa Dimudahkan Faham Dan Hafal Pelajaran Doa Dijauhkan Dari Sifat Malas, Pengecut Dan Bakhil Doa Masuk Tandas Dan Keluar Tandas ” DOA ADALAH SENJATA ORANG MUKMIN “ ADAB BERDOA Allah Berjanji Untuk Mengabulkan Doa Orang yang Berdoa. Dibawah ini diberikan beberapa adab berdoa berpandukan al-Quran dan hadis. Allah berfirman “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” Al Baqarah 186 Ada beberapa adab dan peraturan yang disunahkan agar mendapat kelebihan dan barakah dari Allah dan supaya doa itu dimakbulkan. Berikut ini diberikan beberapa panduan menurut Al-Quran dan sunnah. Sebaik-baiknya berwudhu’ Sebelum Berdoa Merapatkan kedua-dua belah tapak tangan dan mengangkatnya ke paras dada. Betulkan kedudukan dalam keadaan sopan seperti duduk iftirasy dan duduk tahiyat akhir. Jika berdiri tegakkan badan betul-betul dan jangan menyandar / bersandar. Mengarahkan badan menghadap kearah qiblat. Sabda Rasul Tiap tiap doa akan terhalang sehingga dia bersalawat kepada Nabi Hadis Hasan Doa hendaklah dimulakan dan diakhirkan dengan berselawat ke atas Nabi Muhammad Berdoalah dengan penuh keyakinan dan bersungguh-sungguh dengan penuh pengharapan. Perbanyakkan memuji kebesaran allah dan menyebut nama-nama allah yang lain yang bersesuaian dengan keperluan doa kita pada masa itu. Berdoalah dengan suara yang lembut Mengulangi setiap pemohonan sebanyak tiga kali Berdoa Sambil Menangis Berdoa Pada Beberapa Waktu dan Keadaan yang Mustajab Tidak tergesa-gesa dan tidak bosan untuk terus berdoa. Tidak berdoa untuk suatu dosa atau untuk memutus silaturahim. Berdoa dengan doa yang ma’tsur dan jawami’ al-du’a’ doa-doa yang singkat dan padat namun menghimpun segenap kebaikan. Mendoakan diri sendiri sebelum mendoakan orang lain. Ayat Kursi Makna Dan Keistimewaan…..Berdoa adalah ibadah…..Hendaklah seseorang Muslim memperhatikan adab-adab dan syarat-syarat dalam berdoa yang merupakan sebab ditunaikan doa. Sesiapa memenuhinya, maka dia akan mendapat segala yang diminta dan sesiapa yang mengabaikannya, dialah orang yang melampaui batas dalam berdoa sehingga tidak ditunaikan doanya. RELATED POST Cara Mandi Wajib Yang Betul
Muqaddasbisa dipadankan dengan kata sakral (Indonesia) dan sacred (Inggris). Kitab suci berarti kitab yang disakralkan.
Al-Khisâl légende Le livre Al Khisâlauteur Cheikh as-Sadûqgenre Morale et croyancestitre_orig الخصالlangue Arabevolumes 2 volhadiths 1255traducteur Il y a plusieurs traductions de ce livre en persan Al-Khisâl en arabe الخصال est un livre en arabe, écrit par Muhammad b. Ali b. Husayn b. Bab’iwayh al-Qummî, connu sous le nom de Cheikh as-Sadûq décédé 381 H, le jurisconsulte et le narrateur chiite du quatrième siècle de l’hégire. Il a recueilli des hadiths sur les qualités morales et les croyances et les a classé en fonction des nombres mentionnés dans les hadiths. Cette méthode était unique et c’était le premier livre qui a été écrit de cette façon. A propos de l’auteur Muhammad b. Ali b. Husayn b. Bab’iwayh al-Qummî, connu sous le nom Cheikh as-Sadûq, était un des plus grands savants chiites du quatrième siècle de l’hégire. Il fut né avant 305 H et décédé en l’an 381 H et fut enterré à Ray Téhéran. Il était le plus grand narrateur et jurisconsulte de l’école de hadith de Qom. Il fit plus de 300 œuvres sur les sciences islamiques mais la majorité de celles-ci a été perdue. Le livre Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqî » qui est un des quatre livres chiites, lui appartient. Motif de l’écrit Cheikh as-Sadûq dit à propos de ce sujet Après beaucoup de recherches dans les livres des grands savants, j’ai compris qu’ils ont écrit sur de différents sujets mais il n’y a aucun livre sur la relation entre les nombres et les bonnes et mauvaises qualités. Puisque ce sujet est très utile pour les étudiants, j’ai décidé de l’écrire pour m’approcher de Dieu et gagner Sa récompense, Sa miséricorde et un bonheur. Je Lui demande aussi de ne pas me faire désespérer car Il est Le Tout Puissant »[1]. Crédibilité du livre Ce livre aussi, comme tous les livres de Cheikh as-Sadûq, est très apprécié par les savants et les jurisconsultes chiites. On trouve ses hadiths dans les recueils de hadith chiite comme Quatre livres Al Kâfi, Al Faqîh, Al Tahdhib, Al Îstibssar » Bihar Al Anwar » et Wasâ'il ash-Shî’a ». Contenu du livre Bien que le contenu de ce livre n’est pas très grand, il est une encyclopédie contenant des enseignements islamiques, des préceptes, de l’histoire, de l’interprétation du Coran, des remarques philosophiques et politiques. Les hadiths de ce livre ont également une forte relation avec les nombres. Enfin, on considère ce livre, avec tous ces enseignements formidables, un recueil précieux des hadiths des Ahl al-Bayt a du Prophète Muhammad s.[2] Nombre des hadiths Ce livre contient 1 255 hadiths. Titres des chapitres Ce livre est constitué de 19 chapitres qui s’intitulent en fonction des nombres mentionnés dans les hadiths. Les chapitres s’intitulent ainsi comme ci-dessous Chapitre 1 par exemple un caractère de celui qui aime ici-bas Chapitre 2 par exemple deux caractères des chiites Chapitre 3 par exemple si quelqu’un n’a pas trois caractères, il n’est pas un vrai croyant Chapitre 4 par exemple Allah n’accepte pas quatre choses dans quatre situations Chapitre 5 par exemple Les signes de la foi sont cinq Chapitre 6 par exemple Quiconque fait six actions, il sera au Paradis Chapitre 7 par exemple Le Prophète a interdit cinq choses Chapitre 8 par exemple Allah n’accepte pas la prière de huit groupes Chapitre 9 par exemple Fatima a neuf noms auprès d’Allah Chapitre 10 par exemple L’imam a dix qualités Chapitre 18 Chapitre 19 Chapitre 21 et plus Chapitre 30 et plus Chapitre 40 et plus Chapitre 50 et plus Chapitre 70 et plus Chapitre 80 et plus Chapitre 1 à 100 Exemplaires Il existe certains anciens exemplaires de ce livre L’exemplaire de bibliothèque de l’école Nawwab, Machhad, 1 026 H Un autre de la même bibliothèque, comparé avec celui de Mollah Abdullah Al Touni. Un autre de la même bibliothèque de douzième siècle. L’exemplaire d’Âstâni Quds Radawî, 975 H L’exemplaire d’Âstâni Quds Radawî, 1 073 H L’exemplaire d’Âstâni Quds Radawî, 1 094 H Deux autres de la même bibliothèque sans date.[3] Résumé Nukhbat al-Khisâl », l’auteur inconnu.[4] Khulâsat al-Khisâl », Sayyid Muhammad Mûsawî, Dar Al Muwarrikh, Beyrouth, Liban, 1416 H.[5] Traductions Il y a plusieurs traductions de ce livre en persan. Références ↑ Al Khisâl, p 1 ↑ Al Khisâl, p 9 ↑ Farhang Kotob Hadith shia, p 378 ↑ Al Dhari'â, v 24 p 94 ↑ Farhang Kutub Hadith shia, p 379
. 319 19 217 14 102 377 303 111