Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Meneruskan Cita-cita PahlawanDari sebagian besar keluarga pahlawan,TNI,dan kalangan lain nya berdatangan silih berganti ke pamakaman pahlawan pada setiap tanggal 10 November dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kegiatan ini merupakan hal yang positif, terutama buat para generasi muda kita. Dan juga mengingatkan kembali bagi generasi muda bahwa sekarang kita ini sedang berada dalam satu kondisi hasil dari perjuangan para pahlawan, tanpa mereka belum tentu kita bisa seperti sekarang ini. Sudah umum menjadi kewajiban kita untuk meneruskan cita-cita perjuangan para pahlawan kita dengan cara membangun negeri ini dengan sebaik-baiknya dan meneladani kegigihan pantang mundur para pahlawan kita. Hal ini kita lakukan sebagai wujud penghormatan dan penghargaan kita terhadap jasa-jasa pahlawan. "Bangsa Yang besar, adalah Bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya". Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa meneladani semangat dan nilai kepahlawanan dengan menjadikan pahlawan sebagai pemuda Indonesia di kalangan pelajar marilah mulai memperdulikan perkembangan pendidikan demi kemajuan bangsa dan Negara kita sebagai tanda penghargaan pada para pahlawan agar dalam memperjuangkan bangsa tidak sia-sia. Sebagai para pemuda harus mempunyai cita-cita yang tinggi untuk meneruskan perjuangan para pahlawan dan meneladani sikap patriotisme dan rela berkorban yang telah dilakukan oleh para pahlawan. Pada momentum hari pahlawan ini marilah kita mengetahui, mengingati dan menjadi nilai-nilai perjuangan kita. Perjuangan generasi sekarang ini diisi dengan menghargai keragaman dan saling bersaing dalam kebaikan tetapi tetap menjaga kebersamaan dan saling menguatkan dalam persatuan dan kesatuan. Jadi walaupun para pejuang pahlawan kita gugur,namun perjuangan ini belum karena itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus bisa melanjutkan cita-cita pahlawan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
E Jurisprudensi. Question 8. 180 seconds. Q. Perhatikan pernyataan berikut: 1. Perjanjian Internasional sebagai sarana utama yang praktis bagi transaksi dan komunikasi antar subyek pelaksana perjanjian Internasional. 2. Perjanjian Internasional sebagai sumber hukum Internasional.
Seminar Kebangsaan BSI Jakarta BSI News Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya yang telah gugur baik dalam merebut atau mempertahankan tumpah darah dan kemerdekaan Indonesia. Maka sudah sepatutnya para pahlawan kita itu mendapatkan penghormatan yang tinggi, karena tanpa mereka kita tidak mungkin hidup dalam alam kemerdekaan ini. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan telah bergesernya nilai-nilai hidup saat ini, rasa cinta dan menghargai jerih payah para pahlawan mulai memudar bahkan hilang tergerus derasnya perubahan zaman. Dewasa ini, memaknai, mengenal dan mengenang jasa-jasa para pahlawan adalah sesuatu yang dianggap biasa saja, bahkan mulai memudar dan hilang terlebih dalam jiwa pemuda bangsa ini. Bertolak dari kenyataan diatas, maka perlu upaya guna mengembalikan kembali rasa cinta dan kepedulian kita kepada para pahlawan dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan mampu memaknai dan merefleksikan kembali perjuangan para pahlawan kita. Bertempat di BSI BSD, Sabtu 8/11, lembaga BSI bekersama dengan IKBM BSI menyelenggarakan “seminar kebangsaan” untuk kali keempat. Seminar kebangsaan kali ini dalam memperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10 November, dengan mengangkat tema “Aktualisasi Semangat Kepahlawanan Menuju Kejayaan Bangsa”. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang ini, diikuti dari berbagai kalangan antara lain perwakilan siswa-siswa SMA/SMK se-Tangerang dan Banten beserta guru pendamping, perwakilan mahasiswa baik yang tergabung dalam Ormawa/HMJ BSI dan perwakilan perguruan tinggi lainnya, juga tidak ketinggalan perwakilan dari aktivis pendidik. Pada seminar kali ini diisi dengan talk show dan diskusi interaktif dengan menampilkan beberapa narasumber yaitu Suparman selaku perwakilan praktisi pendidikan, Airin Rachmi Diany Wardana selaku walikota Tangerang Selatan dan Lukman Sardi seorang aktor dan publik figur. Bertindak selaku moderator dalam seminar kebangsaan ini adalah M. Nandi Susila. Dalam pemaparannya Suparman menyoroti tentang bagaimana para pemuda Indonesia harus mengingat sejarah terutama jasa para pahlawan. Hendaknya para pemuda tersebut mampu menjadikan setiap semangat dan potensi dari kegigihan para pahlawan menjadi landasan dalam membangun bangsa. Beliau mencontohkan aksi paling kecil sebagai wujud semangat kepahlawanan dalam menuju kejayaan bangsa yakni dengan menegakkan disiplin dalam kehidupan seperti membuang sampah pada tempatnya. Sebagai narasumber kedua yakni Lukman Sardi yang menyoroti tentang arti seorang pahlawan. Dikatakan bahwa pahlawan dapat diartikan setiap orang entah itu siapa saja yang berjasa bagi kita semua, dicontohkan semisal kita menemukan sebuah lubang dan ada seseorang yang memberitahukan kepada kita, hal itu sudah merupakan pahlawan bagi diri kita. Masih menurutnya pahlawan itu bisa saja ditemui dimana saja, dan kita pun bisa menjadi seorang pahlawan dari sisi kehidupan kita, dan itu bisa diwujudkan dengan aksi yang kecil yakni memulai rasa kepedulian. Sedangkan Airin Rachmi Diany Wardana, sebagai narasumber ketiga memaparkan tentang memulai semangat kepahlawanan dari hal-hal kecil yang tercermin dari perilaku serta perbuatan yang baik di sekitar lingkungan dan senantiara merealisasikan nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh para pahlawan agar menuju kejayaan bangsa. Ibu dari dua anak ini juga mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pahlawan tidaklah selalu tampil di depan publik dengan segudang keberhasilan, melainkan dengan sumbangsih kita yang berguna minimal bagi kehidupan sekitar, yang tentunya dapat dilakukan oleh tiap-tiap individu. Setelah sesi pemaparan dari narasumber dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif dan setiap peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Selain itu juga ada pemberian cinderamata dari lembaga BSI kepada narasumber yang diberikan langsung oleh Anton. Di penghujung acara dilakukan penandatanganan nota kesepahaman MOU antara Akademi BSI dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan terkait pelatihan kewirausahaan, pembangunan karakter dan integritas bangsa bagi pendidik dan peserta didik di lingkungan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan. Acara ditutup dengan pengundian doorprize serta sesi foto bersama narasumber dengan para peserta seminar kebangsaan. Pemaknaan nilai-nilai juang para pahlawan melalui kegiatan seminar ini diharapkan mampu menggugah semangat dan memberikan dampak munculnya pemuda-pemuda yang memiliki kepekaan untuk menghargai jasa para pahlawan kita dalam memperjuangkan kemerdekaan. Semangat kepahlawanan juga diharapkan dapat mengubah karakter bangsa menjadi bangsa yang berani dalam menapap masa depan menuju kejayaan bangsa dan negara Indonesia. smh/sia/ana.
. 498 8 420 297 403 419 365 474